Ada yang bilang cinta itu buta. Ada yang bikang cinta itu nikmat. Ada yang bilang cinta itu pengorbanan. Cinta lebih dari itu cinta merupakan jalinan suci yang tidak bisa dilepaskan. Ibarat oase yang ada di padang pasir yang menyegarkan dahaga. Ibarat pakaian yang menghangatkan di musim dingin dan menyejukkan di musim panas. Cinta adalah aksi, aksi dari rasa yang tak bisa diutarakan dengan kata. Cinta adalah perilaku, perilaku untuk tetap melakukan yang terbaik untuk apa yang kita cintai.
Senin, 29 Februari 2016
Kamis, 25 Februari 2016
LA TAHZAN (BAG 1) : Keluarlah dari rumah
LA TAHZAN (BAG 1)
"Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda,
di depan mata Anda, dan di belakang Anda! Dakilah gunung-gunung,
jamahlah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan,
reguklah air yang jernih, dan ciumkan hidungmu atas bunga mawar! Pada
saat-saat yang demikian itu, Anda akan menemukan jiwa Anda benar-benar
merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau melafalkan tasbih di
angkasa kebahagiaan."
(La Tahzan : Dr Aidh Al-Qarni)
Teman-teman pernahkah kita bersedih dirundung kegalauan, dirundung kesusahan, dirundung kesulitan, dan semuanya. Pastinya teman-teman pernah merasakan hal sedemikian itu. Tidak ada salahnya kita sedih akan tetapi terlalu berlarut-larut dalam kesedihan adalah salah besar. Bukankah Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 40 yang artinya
"Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah selalu bersama kita.". Nah di ayat tersebut ada kata jangan yang merupakan sebuah perintah dari Allah SWT agar kita tidak bersedih dalam menghadapi masalah di dunia ini.
Nah mulai hari ini setiap hari jumat saya akan memberikan tips tips dalam menghadapi kesedihan, kegalauan, kesusahan, kesulitan, cobaan, musibah dan sebagainya.
Tips pertama adalah "Keluarlah dari rumah"
Iya teman-teman keluarlah dari rumah ini bukan berarti kita harus pergi dari rumah dan tidak kembali lagi. Nah teman-teman maksud dari "Keluarlah dari rumah" pada tips ini adalah ajaklah diri teman-teman untuk keluar dari rumah dan menuju satu tempat baru yang belum pernah teman-teman datangi.
Jika teman-teman duduk di kursi kamar, tidur di tempat tidur teman-teman lalu memikirkan kesedihan dan kesusahan yang teman-teman alami akan membuat teman-teman makin bertambah sedih dan akan membuat teman-teman tenggelam dalam luka dalam serta tersesat dan tak tahu arah jalan pulang hehe
Nah pernah kan mendengar kata-kata anak anak yang suka ngetrip yang bilang dunia ini luas dan jangan di kamar aja. Nah kata kata itu ada benarnya juga loh teman karena ketika teman-teman datang pada tempat baru maka akan banyak ilmu yang teman-teman dapatkan. Nah di bawah ini beberapa tempat yang bisa teman-teman kunjungi.
1. Mendaki Gunung
Mendaki gunung nah ini adalah favorit saya teman teman. Saya memiliki hobi mendaki gunung namun saat ini sedang vakum sih hehe. Kenapa kok gunung ?. Jadi gini teman-teman ketika teman-teman mendaki gunung maka teman-teman akan mendapatkan banyak inspirasi baru, budaya baru, ilmu baru, teman baru, dan berbagai hal lain. Saya pernah menyimpulkan bahwa ada warna yang dapat mengatasi kesedihan, kegalauan, kesulitan, dll. Warna itu adalah hijau. Warna hijau adalah warna yang dominan di muka bumi ini dan teman-teman bisa mendapatkan warna ini di gunung
![]() |
ini contohnya teman (Ranu Kumbolo-Gunung Semeru) |
![]() |
Gunung Butak |
2. Pantai
Teman-teman tempat selanjutnya yang bisa teman-teman kunjungi adalah pantai. Dengan pergi ke pantai kita bisa merasakan ketenangan hidup dan keindahan dari Sang Pencipta. Teman-temanku yang super dan baik hatinya pantai dengan butiran pasir yang luas dan lautnya yang tak terbatas jumlahnya merupakan destinasi yang baik untuk menjernihkan kesedihan.
Genggamlah air laut itu dan lalu rasakan bahwa itu adalah masalah dan kesedihan yang kita hadapi setelah itu lihatlah lautan luas itu nah itulah nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada teman-teman. Lihatlah lautan itu dan bayangkan bahwasannya lautan itu adalah pertolongan Allah yang tidak ada batasnya teman. Seberat apapun masalahmu Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melainkan dengan kesanggupan hambanya.
![]() |
Masjid Tiban Turen, Malang, Jawa Timur |
Nah tempat yang ketiga ini merupakan tempat yang wajib teman-teman kunjungi. Ketika saya sedih, merasa galau, cobaan begitu berat, kesulitan yang bertambah, dsb. Saya mencoba untuk mengunjungi masjid, saya masuk ke dalamnya lalu sholat tahiyatul masjid, kemudian saya merenungkan tentang diri saya, tentang dosa-dosa dan kesalahan saya, tentang semua keburukan saya, hingga tak terasa air matapun jatuh. Selain itu saya selalu membaca Surah Ar-Rahman ketika saya dihimpit masalah, kesedihan,kegalauan dsb. Saya membaca perlahan-perlahan dan saya rasakan bahwa nikmat yang Allah berikan itu sungguh tidak bisa dihitung. Dan kesedihan kita adalah tidak ada tandingannya dengan nikmat yang telah Allah berikan. Mari teman-teman kita bermuhasabah di masjid ketika kita dirundung kesedihan niscaya Allah akan membukakan jalan untuk kita. Aamiin. Tersenyumlah teman :)
Itulah beberapa tempat yang bisa teman-teman jadikan destinasi ketika teman-teman sedang bersedih hati. Terimakasih teman-teman semoga bermanfaat. Aamiin....
Wassallamualaikum...
Rabu, 10 Februari 2016
System Thinking (KPST)
SYSTEM THINKING
Pernahkah kita mengenal sebuah sisem. Dan tahukah teman-teman tentang sistem itu sendiri. Yaps di kehidupan kita memiliki banyak sistem. Misalnya saja dalam tubuh manusia memiliki banyak sistem seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem anatomi, dll. Nah kali ini kita akan membahas tentang System Thinking.
System Thinking merupakan suatu proses untuk memahami bagaimana satu individu dapat mempengaruhi individu lain atau komunitas di tempat dia berada. Salah satu contoh penggunaan dari system thinking yaitu bagaimana memahami ekosistem di alam yang terdiri dari berbagai elemen seperti udara, air, tumbuhan, hewan yang saling bergantung satu sama lain dalam siklus sistem tempat mereka berada.
![]() |
Contoh System THinking tentang KRL source : www.unair.ac.id |
Dari contoh analisis tersebut dapat kita lihat beberapa hal :
1. Faktor yang ada saling berkaitan, pemecahan masalah pada satu tempat mungkin memiliki akibat negatif pada faktor lain.
2. Struktur sistem sifatnya sangat abstrak sulit dideteksi
3. Dari sistem kita dapat menghasilkan beberapa solusi diantaranya :
a. meningkatkan kapasitas KRL
b. menyediakan model transportasi alternatif lain
Contoh di atas merupakan contoh fiktif, demikian juga alternatif dan solusinya.
Nah di atas kita sudah sampaikan tentang System Thinking beserta contohnya nah pada kali ini kita masuk tahap selanjutnya yaitu hirarki dari System Complexity.
Ada sembilan hirarki dari System Complexity yang dikemukakan oleh Boulding :
1. Kerangka : sebuah struktur statis,
relasi, fungsi atau posisi (bangunan, atom kristal, sel).
2. Clockworks: gerak yang telah
ditentukan seperti jam (mesin, sistem surya, komputer)
3. Cybernetics: Mencari tujuan yang
telah ditentukan dalam lingkungan yang dinamis dengan umpan balik (sistem
kontrol otomatis)
Itulah kesembilan hirarki system complexity yang dikemukakan oleh Boulding. Dan itu semua mengenai tentang System Thinking dan Hirarki System Complexity yang dikemukakan oleh Boulding.
4. Sistem
terbuka: Bertukar materi, energi dan informasi dengan lingkungan untuk
mempertahankan dan mereproduksi dirinya sendiri (Organisme, sel)
5. Genetik-sosial:
Reksa ketergantungan dan pembagian kerja antara komponen agar layak (tanaman)
6. Animal:
Berbagai derajat kesadaran, memori, pengolahan informasi, perilaku teleologis
dan mobilitas.
7. Manusia
(individu): Self-kesadaran, kemampuan bahasa, akumulasi pengetahuan, desain dan
penggunaan alat-alat.
8. organisasi
sosial: Diselenggarakan sebagai negara, organisasi, dan masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan produksi sosial, pendidikan, penelitian, politik, agama,
dll
9. Transendental:
Tidak diketahui tetapi diandaikan memiliki struktur sistemik dan hubungan
![]() |
Gambar Hierarchy of Systems Complexity by Boulding source : https://www.bth.se/faculty/gba/iea324/GST(AII-3)/img002.gif |
Referensi :
Endang Wirjatmi Trilestari,
Lukmanulhakim Almamalik, (2008). Systems Thinking. STIA LAN Bandung
Press. Bandung.
Forrester, J..W., (1968). Principles
of Systems. Pegasus Communication, Inc. New York.
https://www.bth.se/faculty/gba/iea324/GST(AII-3)/img002.gif
www.unair.ac.id
Langganan:
Postingan (Atom)