Rabu, 10 Februari 2016

System Thinking (KPST)

SYSTEM THINKING

Pernahkah kita mengenal sebuah sisem. Dan tahukah teman-teman tentang sistem itu sendiri. Yaps di kehidupan kita memiliki banyak sistem. Misalnya saja dalam tubuh manusia memiliki banyak sistem seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem anatomi, dll. Nah kali ini kita akan membahas tentang System Thinking. 

System Thinking merupakan suatu proses untuk memahami bagaimana satu individu dapat mempengaruhi individu lain atau komunitas di tempat dia berada. Salah satu contoh penggunaan dari system thinking yaitu bagaimana memahami ekosistem di alam yang terdiri dari berbagai elemen seperti udara, air, tumbuhan, hewan yang saling bergantung satu sama lain dalam siklus sistem tempat mereka berada. 

Contoh System THinking tentang KRL
source : www.unair.ac.id

Dari contoh analisis tersebut dapat kita lihat beberapa hal :
1. Faktor yang ada saling berkaitan, pemecahan masalah pada satu tempat mungkin memiliki akibat negatif pada faktor lain.
2. Struktur sistem sifatnya sangat abstrak sulit dideteksi
3. Dari sistem kita dapat menghasilkan beberapa solusi diantaranya :
     a. meningkatkan kapasitas KRL
     b. menyediakan model transportasi alternatif lain 
Contoh di atas merupakan contoh fiktif, demikian juga alternatif dan solusinya.

Nah di atas kita sudah sampaikan tentang System Thinking beserta contohnya nah pada kali ini kita masuk tahap selanjutnya yaitu hirarki dari System Complexity.

Ada sembilan hirarki dari System Complexity yang dikemukakan oleh Boulding :
1.   Kerangka : sebuah struktur statis, relasi, fungsi atau posisi (bangunan, atom kristal, sel).
2.  Clockworks: gerak yang telah ditentukan seperti jam (mesin, sistem surya, komputer)
3.  Cybernetics: Mencari tujuan yang telah ditentukan dalam lingkungan yang dinamis dengan umpan balik (sistem kontrol otomatis)

4. Sistem terbuka: Bertukar materi, energi dan informasi dengan lingkungan untuk mempertahankan dan mereproduksi dirinya sendiri (Organisme, sel)

5. Genetik-sosial: Reksa ketergantungan dan pembagian kerja antara komponen agar layak (tanaman)

6. Animal: Berbagai derajat kesadaran, memori, pengolahan informasi, perilaku teleologis dan mobilitas.

7. Manusia (individu): Self-kesadaran, kemampuan bahasa, akumulasi pengetahuan, desain dan penggunaan alat-alat.

8. organisasi sosial: Diselenggarakan sebagai negara, organisasi, dan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan produksi sosial, pendidikan, penelitian, politik, agama, dll

9. Transendental: Tidak diketahui tetapi diandaikan memiliki struktur sistemik dan hubungan

Gambar Hierarchy of Systems Complexity by Boulding
source : https://www.bth.se/faculty/gba/iea324/GST(AII-3)/img002.gif

Itulah kesembilan hirarki system complexity yang dikemukakan oleh Boulding. Dan itu semua mengenai tentang System Thinking dan Hirarki System Complexity yang dikemukakan oleh Boulding.

Referensi : 



  Endang Wirjatmi Trilestari, Lukmanulhakim Almamalik, (2008). Systems Thinking. STIA LAN Bandung Press. Bandung.
     Forrester, J..W., (1968). Principles of Systems. Pegasus Communication, Inc. New York.    
     https://www.bth.se/faculty/gba/iea324/GST(AII-3)/img002.gif    
     www.unair.ac.id










Tidak ada komentar:

Posting Komentar