SYSTEM THINKING
Pernahkah kita mengenal sebuah sisem. Dan tahukah teman-teman tentang sistem itu sendiri. Yaps di kehidupan kita memiliki banyak sistem. Misalnya saja dalam tubuh manusia memiliki banyak sistem seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem anatomi, dll. Nah kali ini kita akan membahas tentang System Thinking.
System Thinking merupakan suatu proses untuk memahami bagaimana satu individu dapat mempengaruhi individu lain atau komunitas di tempat dia berada. Salah satu contoh penggunaan dari system thinking yaitu bagaimana memahami ekosistem di alam yang terdiri dari berbagai elemen seperti udara, air, tumbuhan, hewan yang saling bergantung satu sama lain dalam siklus sistem tempat mereka berada.
![]() |
Contoh System THinking tentang KRL source : www.unair.ac.id |
Dari contoh analisis tersebut dapat kita lihat beberapa hal :
1. Faktor yang ada saling berkaitan, pemecahan masalah pada satu tempat mungkin memiliki akibat negatif pada faktor lain.
2. Struktur sistem sifatnya sangat abstrak sulit dideteksi
3. Dari sistem kita dapat menghasilkan beberapa solusi diantaranya :
a. meningkatkan kapasitas KRL
b. menyediakan model transportasi alternatif lain
Contoh di atas merupakan contoh fiktif, demikian juga alternatif dan solusinya.
Nah di atas kita sudah sampaikan tentang System Thinking beserta contohnya nah pada kali ini kita masuk tahap selanjutnya yaitu hirarki dari System Complexity.
Ada sembilan hirarki dari System Complexity yang dikemukakan oleh Boulding :
1. Kerangka : sebuah struktur statis,
relasi, fungsi atau posisi (bangunan, atom kristal, sel).
2. Clockworks: gerak yang telah
ditentukan seperti jam (mesin, sistem surya, komputer)
3. Cybernetics: Mencari tujuan yang
telah ditentukan dalam lingkungan yang dinamis dengan umpan balik (sistem
kontrol otomatis)
Itulah kesembilan hirarki system complexity yang dikemukakan oleh Boulding. Dan itu semua mengenai tentang System Thinking dan Hirarki System Complexity yang dikemukakan oleh Boulding.
4. Sistem
terbuka: Bertukar materi, energi dan informasi dengan lingkungan untuk
mempertahankan dan mereproduksi dirinya sendiri (Organisme, sel)
5. Genetik-sosial:
Reksa ketergantungan dan pembagian kerja antara komponen agar layak (tanaman)
6. Animal:
Berbagai derajat kesadaran, memori, pengolahan informasi, perilaku teleologis
dan mobilitas.
7. Manusia
(individu): Self-kesadaran, kemampuan bahasa, akumulasi pengetahuan, desain dan
penggunaan alat-alat.
8. organisasi
sosial: Diselenggarakan sebagai negara, organisasi, dan masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan produksi sosial, pendidikan, penelitian, politik, agama,
dll
9. Transendental:
Tidak diketahui tetapi diandaikan memiliki struktur sistemik dan hubungan
![]() |
Gambar Hierarchy of Systems Complexity by Boulding source : https://www.bth.se/faculty/gba/iea324/GST(AII-3)/img002.gif |
Referensi :
Endang Wirjatmi Trilestari,
Lukmanulhakim Almamalik, (2008). Systems Thinking. STIA LAN Bandung
Press. Bandung.
Forrester, J..W., (1968). Principles
of Systems. Pegasus Communication, Inc. New York.
https://www.bth.se/faculty/gba/iea324/GST(AII-3)/img002.gif
www.unair.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar